Sunday, 14 November 2021
Monday, 12 April 2021
![]() |
Ilustrasi senjata laras panjang. (Istockphoto/blyamur) |
Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengakui pihaknya telah menembak seorang guru sekolah dasar (SD) bernama Oktavianus Rayo (43) di wilayah Boega, Kabupaten Puncak, Papua pada Kamis (8/4).
Juru Bicara OPM, Sebby Sambom mengatakan kelompoknya menembak mati guru tersebut lantaran mereka yakin korban adalah mata-mata TNI-Polri.
"Guru SD yang ditembak mati di Boega itu adalah mata-mata TNI-Polri yang telah lama diidentifikasi oleh PIS TPNPB. Oleh karena itu, tidak ragu-ragu ditembak oleh pasukan TPNPB," kata Sebby Sambom melalui keterangan tertulis, Senin (12/4).
TPNPB, yang sering dijuluki aparat sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB) mengklaim telah berhasil memetakan mata-mata kepolisian yang tersebar di sejumlah wilayah Papua.
Lihat juga: Polda Papua Sebut Helikopter Dibakar KKB Sudah Tak Berfungsi
Menurut dia, mereka kebanyakan menyamar sebagai tukang bangunan, guru, mantri, petugas distrik, hingga beragam profesi lainnya. Sehingga, KKB mengultimatum agar tak ada masyarakat yang menyamar sebagai mata-mata kepolisian.
"Kami juga tidak sembarang tembak masyarakat Papua maupun non Papua. Kami sudah tahu kerja TNI-Polri, selalu menggunakan tenaga masyarakat sipil ataupun PNS apapun statusnya jadikan mereka sebagai mata-mata," katanya lagi.
Menurut Sebby, hal itu dilakukan untuk melacak keberadaan pasukan KKB yang masih tersebar di sejumlah wilayah.
"Sikap kami, jelas bahwa kami akan tembak karena mereka adalah musuh kami," ujar dia.
Lihat juga: 9 Ribu Polisi Dikerahkan Kawal PON Papua Oktober 2021
Di sisi lain, polisi sendiri mengklaim telah berhasil mengidentifkasi pelaku penembakan tersebut. Saat ini, kata dia, pihaknya bakal melakukan pengejaran dan penindakan.
"Berdasarkan hasil penyelidikan yang intensif, pelaku penembakan sudah terdentifikasi," kata Kasatgas Nemangkawi, Brigjen Roycke Harry Langie dalam video telekonferensi bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Senin (12/4).
Alasan Klasik
Sementara itu Kepala Humas Satgas Nemangkawi Komisaris Besar M Iqbal Alqudussy mengatakan tudingan guru yang jadi korban penembakan adalah alasan klasik kelompok bersenjata di Papua.
"Buktinya apa Bapa Oktovianus dan Bapa Yonathan itu intel? Itu semua hanya alasan klasik mereka untuk menggiring opini publik supaya aksi teror mereka dimaklumi," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya seperti dilansir dari Antara.
Menurut Iqbal, membunuh, membakar, dan menembaki masyarakat sipil pendatang, kemudian melakukan mempublikasikannya di sosial media sebagai kebanggaan, dan menyangkal bahwa korban sipil tersebut merupakan masyarakat tidak bersalah. Hal tersebut kini telah menjadi modus komunikasi Kelompok Separatis Bersenjata di Papua.
Iqbal juga mengatakan merampok uang dilakukan kepada pendatang karena kini KKB tidak kebagian dana Otonomi Khusus (Otsus) dari pemerintah daerah. Akibat larangan tegas Kemendagri kepada kepala daerah yang menyalahgunakan dana Otsus Papua.
"Almarhum Bapa Oktovianus dan Bapa Yonathan ini hanya guru yang tinggal di sini dengan niat mulia mencerdaskan anak-anak Kabupaten Puncak, Papua. Siapapun yang berhati nurani pasti tidak akan membenarkan penembakan keji tersebut," ujar Iqbal.
KKB juga diduga membakar tiga sekolah yang terletak di wilayah tersebut usai insiden penembakan. Pembakaran, diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Nau Waker alias Tidak Jadi.
Nau Waker sendiri telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yang diterbitkan oleh Polres Mimika. Dia diduga terlibat dalam sejumlah kasus kejahatan yang di wilayah itu.
(mjo/ain)
Sunday, 13 December 2020
Ilaga 12/12/2020.12:00 malam. Saya ada kirim laporan pada tanggal 09-12 empat hari berturut dua helicopter dorop pasukan TNI di distrik Agandugume dengan Ilaga .
Sunday, 29 November 2020
Pasukan TNI yang sedang melaksanakan kegiatan pengamanan wilayah mendapat serangan dari TPN-PB OPM, Kamis (26/11), di sekitar Kampung Kendibam, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogawilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, menerangkan bahwa tim gabungan TNI telah diserang TPN-PB pimpinan Egianus Kogoya saat sedang berpatroli.
“Kontak senjata pada hari ini terjadi sekitar pukul 15.15 di sekitar Kampung Kendibam, Distrik Kenyam,” kata IGN Suriastawa.
Pasukan TNI yang terlibat kontak senjata dengan TPN-PB tersebut merupakan pasukan gabungan dari Yonif R 700/WYC yang bertugas rutin mengamankan wilayah Nduga dari gangguan TPN-PB.
Kontak tembak terjadi kurang lebih selama 30 menit. Bahkan sampai sore tadi TNI masih tetap melakukan pengejaran terhadap kelompok TPN-PB.
Dari kontak tembak itu, terdapat tiga prajurit TNI yang mengalami luka-luka akibat terkena tembakan.
Kemudian ketiganya mendapatkan perawatan di lapangan, selanjutnya di evakuasi sore harinya dari Nduga ke Mimika menggunakan helikopter Caracal milik TNI AU.
Seluruh korban langsung dibawa dan dirawat di RSUD Mimika.
Prajurit TNI yang menjadi korban saat penyerangan TPN-PB sehingga terjadi kontak tembak adalah Serda Abriadi, mengalami luka tembak pada bagian paha kanan.
Selanjutnya Kopda Subair Purnomo, mengalami luka tembak pada bagian pergelangan tangan kanan dan paha kanan, dan Prada Fajar Rosadi, mengalami luka tembak pada bagian leher sebelah kanan.
Monday, 16 November 2020
The TPNPB PANIAI News : SATU ANGGOTA TNI AD DI TEMBAK OLEH PASUKAN TENTARA PEMBEBASAN NASIONAL PAPUA BARAT ORGANISASI PAPUA MERDEKA TPNPB OPM DI INTAN JAYA TITIGI Per 15 November 2020 07,10 pagi waktu papua barat (wpb
The TPNPB News :Siaran Pers Resmi Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB Per 15 November 2020
Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM telah terima laporan langsung Dari Intan Jaya kepada The TPNPB PANIAI News pada hari minggu 15 November 2020
dalam INI Komandan Battalion yang memimpin Perang yaitu Aibon Kogeya mengatakan bahwa mereka telah melakukan serangan terhadap Pasukan TNI di Kampung Titigi, District Sugapa
Komandan Battalion Aibon Kogeya dan Wakil Panglima Kodap VIII Intan Jaya bertanggungjawab atas Penembakan, dan Pasukan TPNPB-OPM tidak akan berhenti perang sampai Papua merdeka .
Tanggung jawab
Pemimpin serangan di lapangan
Lewis kogoya
====================
Panglima kodap VIII Intan Jaya
Brijend. Sabinus Waker
====================
Komandan Operasi Nasional Pembebasan Nasonal Papua Barat (TPNPB).
Mayjend. Lekagak Telenggen
====================
Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Jendral. Goliat Tabuni
====================
The TPNPB PANIAI News melaporkan
Friday, 13 March 2020
Tuesday, 10 March 2020
![]() |
Ribuan Warga Keluar Rumah Mencari Tempat Pengungsian. (Foto: Ist) |
Para pemberontak di Papua telah mulai melakukan pemberontakan tingkat rendah sejak awal 1960-an, ketika Indonesia mencaplok wilayah yang dulunya merupakan koloni Belanda. Papua secara resmi dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1969 setelah pemungutan suara yang disponsori oleh AS meski dianggap sebagai penipuan oleh banyak orang.
Tambang, yang hampir setengahnya dimiliki oleh Freeport-McMoRan AS dan dijalankan oleh PT Freeport Indonesia, dipandang oleh separatis sebagai “simbol pemerintahan Indonesia” dan telah sering menjadi sasaran pemberontak.
Waterpau mengatakan, para penyerang yang diyakini anggota Tentara Pembebasan Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka, menyergap patroli polisi dari sebuah bukit pada 29 Februari, hingga menewaskan seorang perwira dan melukai dua lainnya.
Dalam serangan kedua, orang-orang bersenjata tersebut menembak mobil polisi pada hari Selasa, hingga melukai petugas lainnya, ungkapnya.
Serangan itu terjadi di kota pertambangan Tembagapura di Papua, tempat pemberontak pernah bertempur melakukan pemberontakan tingkat rendah untuk merdeka.
Seorang kepala badan mitigasi bencana lokal, Yosias Lossu, mengatakan bus milik PT Freeport Indonesia mengevakuasi sejumlah 258 penduduk desa dari desa Banti dan Kali Kabur pada hari Jumat. 699 orang lainnya, kebanyakan wanita dan anak-anak, dievakuasi Sabtu pagi.
Dia mengatakan sekitar 800 penduduk desa dari Longsoran, Batu Besar dan desa Kimbeli dievakuasi ke markas polisi di Tembagapura pada hari Jumat.
“Kebanyakan wanita dan anak-anak takut dan merasa terintimidasi oleh tembakan di dekat desa mereka,” kata Lossu.
Komandan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Lekagak Telenggen, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis Sabtu bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan di Tembagapura.
“Kami akan terus berjuang sampai PT Freeport Indonesia berhenti beroperasi dan ditutup,” kata Telenggen.
(Sumber berita dari nytimes.com, diterjemahkan oleh tim redaksi jagapapua)
Monday, 27 January 2020
![]() |
© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber Media Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (23/8/2019). |
Baku tembak terjadi pada Minggu (26/1/2020).
"Kejadian ini benar terjadi pada hari minggu yang lalu tanggal 26 Januari pada pukul12.08 Waktu Indonesia Timur dari kontak senjata ini," kata Asep di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Senin (27/1/2020).
Asep mengatakan, dalam baku tembak itu satu anggota KKB tewas.
Selain itu, ada satu anggota KKB yang diserahkan warga ke aparat keamanan.
"Satu meninggal dari kontak senjata itu dari kelompok kriminal bersenjata dan satu lagi diamankan oleh masyarakat lalu diserahkan pada pihak aparat keamanan," ungkapnya.
"Jadi pertanyaannya saya luruskan bukan dua yang meninggal, satu meninggal dari kontak senjata itu dari kelompok kriminal bersenjata," sambungnya.
Kendati demikian, Asep memastikan situasi di Papua masih kondusif dan terkendali.
Meskipun, saat ini aparat Kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap KKB yang melakukan baku tembak dengan aparat.
"Sampai dengan hari ini situasi di Papua masih aman terkendali dan tim gabungan TNI dan Polri masih terus melakukan pengejaran terhadap KKB," ucapnya.
Saturday, 11 January 2020
![]() |
Foto: dok. Istimewa |
Kontak tembak terjadi di wilayah Bandara Distrik Kenyam, Nduga, Papua, pada Sabtu (11/12/2020) pada pukul 06.47 WIT hingga pukul 06.54 WIT. Suara tembakan terdengar beberapa kali dari arah Bandara Perintis Kenyam (Kampung Aluguru).
Akibat kontak tembak tersebut, satu personel Brimob Polda Maluku Bharatu Luki tertembak.
Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan korban akan dievakuasi ke Timika guna perawatan medis. "Iya, korban akan dievakuasi ke Timika untuk perawatan" kata Era.
Sementara itu, menurut Era, para pelaku penembakan masih dalam pengejaran. (aan/aan)
Sunday, 2 October 2016
from WordPress http://ift.tt/2cJzeLE
via IFTTT
Tuesday, 23 August 2016
from WordPress http://ift.tt/2bhdFOQ
via IFTTT
Thursday, 4 June 2015
from WordPress http://ift.tt/1SYhloB
via IFTTT
Sunday, 1 February 2015
from WordPress http://ift.tt/1zjWfrX
via IFTTT
Saturday, 6 December 2014
from WordPress http://ift.tt/1q5Hk1Q
via IFTTT
from WordPress http://ift.tt/1q5Hl5T
via IFTTT
from WordPress http://ift.tt/1IcEIVP
via IFTTT
Thursday, 4 December 2014
from WordPress http://ift.tt/1wwyVXy
via IFTTT
from WordPress http://ift.tt/1znqifC
via IFTTT
from WordPress http://ift.tt/1wwyY5R
via IFTTT
from WordPress http://ift.tt/1yoWQro
via IFTTT